Tidore Kepulauan adalah
salah satu Kota Kota di provinsi Maluku Utara,Indonesia. Kota ini
memiliki luas wilayah 9.564,7 km² dan berpenduduk sebanyak 98.025
jiwa (2010). Kota ini sudah terkenal sejak zaman penjajahan dahulu
karena cengkeh dan pala. Bangsa Eropa pertama yang menginjakkan
kakinya di Tidore adalah pelaut dari Spanyol yang sampai ke Tidore
tahun 1512. Kota ini juga sempat menjadi ibukota provinsi perjuangan
Irian Barat. Gubernur pertamanya adalah Zainal Abidin Syah yang juga
Sultan Tidore. Setelah Papua masuk ke wilayah Republik Indonesia,
statusnya berubah menjadi ibukota daerah administratif Halmahera
tengah dengan ibukota Soa Sio Tidore. Tahun 1990, status daerah
administratif berubah menjadi kabupaten Halmahera Tengah. Pada tahun
2003, Tidore menjadi kota dengan nomenklaturnya Kota Tidore
Kepulauan, dengan penjabat wali kota pertama adalah Drs. M. Nur
Djauhari dan penjabat wali kota kedua adalah Drs. Mahmud Adrias.
Makanan Khas Tidore
Makanan khas kota ini
yang tidak terdapat di daerah lain di Maluku Utara adalah lapis
tidore, kue bilolo dan juga mam raha serta popeda. ada juga tela gule
dan uge ake.
Pendidikan
Sarana pendidikan di kota ini cukup
lengkap, dengan dua perguruan tinggi yaitu Universitas Nuku dan STMIK
Tidore Mandiri.
Pariwisata
Beberapa objek wisata
yang ada di kota ini adalah pantai Ake Sahu, taman laut Pulau Maitara
(Tanjung Tongowai), museum Kesultanan Tidore Sonyine Malige, pantai
Cobo, benteng Tahuadan tugu pendaratan "Sebastiano De Elaco"
(pelaut dari Spanyol).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar